Bacaan zikir dan doa setelah salat Jumat kerap kali dilakukan berdasarkan tuntunan dan susunan doa, wirid ataupun zikir dari berbagai pedoman.
Terdapat anjuran khusus yang disunahkan untuk dilakukan pada hari Jumat. Di antaranya adalah dengan memperbanyak doa, wirid, dan zikir, serta salawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Anjuran sunah di atas diperintahkan oleh Rasulullah SAW melalui sabdanya:
“Perbanyaklah salawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena salawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bersalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti,” (H.R. Baihaqi).
Syafri Muhammad Noor, Lc. dalam Hukum Fiqih Seputar Hari Jumat (2019) menuliskan bahwa anjuran memperbanyak zikir, doa, serta salawat ini sejalan dengan pesan Ali bin Abi Thalib, sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah:
“Siapa di antaramu yang ingin melakukan perbuatan tathawu’ (ibadah sunah) pada suatu bulan, hendaklah ia berpuasa pada Kamis dan jangan berpuasa pada Jumat karena ia merupakan hari makan, minum, dan zikir,”(HR Ibnu Abi Syaibah).
Sementara itu, salah satu hikmah mengenai anjuran memperbanyak doa berkaitan dengan waktu mustajab untuk memanjatkan doa. Hal ini disebabkan salah satu momen pada Jumat adalah waktu ijabah-nya doa.
Karena itu, dengan memperbanyak doa, harapannya dapat bertepatan dengan waktu ijabah tersebut sehingga doa yang dipanjatkan akan dikabulkan.
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda:
“ … ‘Di dalamnya [Jumat] terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta.’ Lalu, beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Sholat Tahiyatul Masjid: Bacaan Niat, Waktu dan Tata Caranya
Salah satu momen untuk melakukan amalan zikir, doa, dan salawat adalah usai salat Jumat. Terdapat susunan tertentu mengenai zikir dan wirid pada Jumat yang tak berbeda jauh dengan susunan zikir dan wirid usai salat Zuhur.
Susunan Zikir dan Doa Setelah Salat Jumat Beserta Salawat
Apa saja susunan zikir dan wirid selepas salat Jumat? Laman NU Online menuliskannya berikut ini, sebagaimana dikutip dari Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M. Arsyad Banjar:
- Membaca istighfar tiga kali, dengan tetap mempertahankan posisi kaki usai salat.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْم
Bacaan latinnya: “Astaghfirullah al-adzim”
- Membaca sifat Allah SWT dan bertobat.
الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ المَعَاصِي وَالذُّنُوبِ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ
Bacaan latinnya: “Alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyumu waatuubu ilaihi min jami’il ma’ashi wadzzunubi walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim”
- Membaca Surah Al-Fatihah sebanyak tujuh kali.
- Membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali.
- Membaca Surah Al-Falaq sebanyak tujuh kali.
- Membaca Surah An-Nas sebanyak tujuh kali.
- Memohon doa kecukupan berikut ini sebanyak empat kali:
اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Bacaan latinnya: “Allahumma yaa ghani, yaa hamiid, yaa mu;iid, yaa rahiim, yaa waduud, agnii bihalalika ‘an haraamika wa tho’atika, ‘an ma’shiyaatika wabifadhlika ‘amman siwaaka”
- Dilanjutkan dengan membaca doa keselamatan, sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام
Bacaan latinnya: “Allahumma antassalaam, wa minkassalaam, wailaika ya’uudussalaam fahayyana rabbana bissalaam waadkhilnaljannata daarassalaam tabaarokta robbana wata’aalaita yaa dzaljalaali wal ikraam”
Setelah membaca doa ini, Anda dapat mengubah posisi kaki menjadi duduk bersila.
- Kemudian, membaca doa warid berikut:
اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Bacaan latinnya: “Allahumma laa mani’a limaa a’thoita walaa mu’thia limaa mana’ta walaa radda limaa qadhaita, walaa yanfa’u dzal jaddi minkaljaddu.”
- Lalu membaca doa warid berikut ini:
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Bacaan latinnya: “Allahumma a’inni ‘alaa dzikrika wasyukrika wahusni ‘ibadatika.”
- Lalu mengawali pujian dengan seruan:
إِلَهِيْ يَا رَبِّ
Bacaan latinnya: “Ilahii yaa robbi.”
- Membaca tasbih sebanyak 33 kali:
سُبْحَانَ اللهِ
Bacaan latinnya: “Subhanallah.”
- Mengakhiri tasbih dengan lafal tasbih berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا
Bacaan latinnya: “Subhanallahi wabihamdihi daaiman abadan.”
- Membaca tahmid sebanyak 33 kali.
اَلْحَمْدُ لِلهِ
Bacaan latinnya: “Allhamdulillah.”
- Mengakhiri tahmid dengan lafal tahmid berikut:
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَنِعْمَةٍ .
Bacaan latinnya: “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin ‘aala kulli haalin wafii kulli haalin wani’matin.”
- Membaca takbir sebanyak 33 kali.
اَللهُ اَكْبَرْ
Bacaan latinnya: “Allahu akbar.”
- Kemudian mengakhiri takbir dengan lafal takbir panjang dan tahlil berikut ini:
اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ
Bacaan latinnya: “Allahu akbar kabiraa, walhamdulilllahi katsiraa, wa subhanallahi bukratawwaashillaa. Laa ilaaha illallahu wahdah laa syarikalah, lahulmulku walahulhamdu yuhyi wayumiitu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadiir. Walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim”
- Membaca istighfar tiga kali:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْم
Bacaan latinnya: “Astaghfirullah al-adzim”
- Membaca doa singkat berikut ini:
الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَاتِنَا أَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ
Bacaan latinnya: “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin hamdan yuwaafii ni’mahu wayukaafi maziidahu, yaa rabbanaa lakal hamdu walakassukru kamaa yanbagi lijalali wajhika waa’adzimi sulthonika. Allahumma shalli wasallim ‘aala sayyidina muhammadin yaa dzaljalaali wal ikromi wasallim warodhiyallahu tabaarokta wata’aala ‘an saadaatina ash-haabi sayyidina rasulillahi ajma’iin.”
- Terakhir, dapat dengan membaca doa lainnya yang lazim dibaca sesudah salat wajib.